Sabtu, 01 Desember 2012

Posted by Unknown On 00.38 | No comments

BAB 1
MENGENAL MICROSOFT WORD

1.1   MEMBUAT DOKUMEN DENGAN MICROSOFT WORD
Untuk membuat dokumen baru, dapat dilakukan dengan cara berikut:
-          Klik menu file
-          Pilih new
-          Setelah itu, pilih tombol create untuk membuat dokumen (dapat juga memilih dokumen template untuk membuat dokumen baru berdasarkan template yang telah disediakan)
-          Sebelum memulai dokumen, sebaiknya atur properti terlebih dahulu karena pengaturan properti mempengaruhi hasil cetakan, pengaturan properti dapat dilakukan dengan menu page layout pada menu ini kita menentukan ukuran kertas margin dan lain”.

                                                        Gambar  1.

Ø  Margin : untuk menentukan batas atas (top), kiri (left),kanan (right),bawah (buttom), dokumen, dan ada juga orientasi kertas.
Jika menginginkan margin sesuai yang diinginkan dapat secara langsung diisi pada menu custom margin

                                                Gamb a r  2.

Ø  Size : untuk menentukan ukuran kertas yang akan digunakan dengan memilih opsinya pada menu dropdown. Jika menginginkan ukuran kertas sendiri, dapat diisi nilainya secara langsung pada men more paper size.





                                                Gambar  3.

Ex.Pembuatan Dokumen Pada Ms.Word


                                                Gambar  4.


1.2 PENGGUNAAN TABLE BERIKUT CONTOHNYA
Pada umumnya,penyisipan table dalam dokumen nerfungsi untuk mendukung penjelasan atau uraian dokumen.
Untuk membuat table:
-           klik menu insert
-          Pilih table, sehingga muncul kotak dialog insert table
-          Setelah itu menentukan banyaknya kolom dan baris yang anda butuhkan.





                       
                                                        Gambar  5.

*      Number of columns : untuk menentukan jumlah column, sebagai contoh isikan 5.
*      Number of row : untuk menentukan jumlah baris, sebagai contoh isikan 2.
*      autoFit behavior : untuk pengaturan lebar columns.
Teks dapat langsung diketikan didalam sel table akan membuat table seperti dibawah ini:

Contoh teks:






Table dapat diatur propertinya untuk menyesuaikan tampilannya, misalnya mengatur tampilan baris, memberi warna sel, mengatur posisi dan lainnya. Contoh table dibawah ini adalah table yang telah bervariasi:


NIM
NAMA
12.12.0265
ANIK SETYOWATI
12.12.0257
YUMNA MASNA R.
12.12.0220
ASMIFDA AHMAS
               

1.3   MEMBUAT KOLOM BERIKUT CONTOHNYA.
Untuk membuat kolom seperti contoh yang terlihat dibawah ini adalah dengan klik menu:
-          Klik menu format
-          Pilih columns


 








1.4 PENGGUNAAN NUMBERING BERIKUT CONTOHNYA.
Sering kali didalam dokumen dijumpai penulisan teks degan penomeran (numbering), perhatikan contoh menggunakan penomeran:
                Produks MS. OFFICE  antara lain:
Rounded Rectangle: 1. MS. WORD
2. MS EXCEL
3. MS. POWER POINT
 




1.5 PENGGUNAAN HEADER AND FOOTER
Fasilitas header and footer dibuat untuk menggunakan catatan kaki, penomeran hal dan yang lainya.
Untuk masuk kebagian ini:
o   klik menu view
o   pilih header and footer, sehingga tampilan dokumen akan berpindah pada area headert and footer. Hal ini diindikasikan dengan teks dan object didalam dokumen terlihat redup. Ketika teks yang akan dibuat:

Description: http://www.sman10garut.sch.id/wp-content/uploads/tik/menggunakan-bullet-dan-numbering/image5.jpg
                                                                Gambar  6. header and footer

1.6 PENGGUNAAN FOOTNOTE BERIKUT CONTOHNYA.
Footnote (catatan kaki) dan Endnote (catatan akhir) digunakan untuk memberi penjelasan, komentar tambahan yang lebih mendetil atau referensi untuk informasi tertentu yang ada dalam dokumen.
Berikut tutorial cara mengolah footnote dan endnote. 
Footnote atau endnote terdiri dari:
·       Tanda (dalam bentuk superscript) yang terletak dalam dokumen. Tanda bisa berupa angka, simbol, atau huruf.
·       Isi untuk keterangan footnote/endnote yang terletak di akhir halaman atau dokumen/section.
Cara Menyisipkan Footnote dan Endnote
  1. Klik pada bagian yang ingin disisipkan tanda footnote/endnote.
  2. Pada References tab, Footnotes group, klik Insert Footnote (untuk membuat catatan kaki) atau Insert Endnote (untuk membuat catatan akhir).

Description: Footnotes Group
                                                                Gambar  7.
  1. Sekarang kursor akan berpindah pada bagian untuk mengetik isi footnote/endnote.
    Catatan: Secara default, MS Word akan menempatkan isi Footnote di akhir halaman sedangkan isi Endnote di akhir dokumen.
  2. Untuk merubah format footnote/endnote, klik tanda Dialog Box Launcher (Description: Dialog Box Launcher) pada Footnotes.

Description: Footnote and Endnote Dialog Box
                                Gambar 8.
  1. Pada kotak dialog Footnote and Endnote, bagian Format, pilih format angka yang diinginkan. Bila ingin menggunakan simbol, klik tombol Symbol.
  2. Klik Apply untuk mengganti format.
  3. Selanjutnya di samping angka atau simbol, ketik isi footnote/endnote.
  4. Untuk menambah footnote/endnote lain dengan nomor berurutan, klik pada bagian dokumen yang akan diberi tanda footnote/endnote dan tekan:
    • CTRL+ALT+F untuk footnote.
    • CTRL+ALT+D untuk endnote.

                                                BAB 11
MANGENAL MICROSOFT EXCEL

2.1 PEMBUATAN LEMBAR KERJA  DENGAN EXCEL YANG BAIK DAN BENAR BERIKUT CONTOHNYA.
v  Ketikan semua data terlebih dahulu
v  Buat judul kolom agar posisi berada ditengah” kolom  dengan cara : blog semua judul kolom, kemudian klik icon center (  ) paba bar.
v  Setelah selasai, buat garis pada table tersebut, klik format cell border, pilih garis yag diinginkankemudian klik ok.
v  Tebalkan judul table dan judul kolom dengan cara blog tulisan tersebut, klik icon bold ( ) pada bar excell.


v  Untuk membuat tulisan judul caranya: blog baris yang akan diatur kemudian tekan tombol “merge and center” ( ) atau dengan cara : blog judul pada baris pertama, kemudian kllik format cell, klik menu > alligment, klik pada bagian marge cell.

                                                                Gambar  9.
2.2   PENGGUNAAN FUNGSI STATISTIK  BERIKUT CONTOHNYA.

COUNT                                 : menentukan banyaknya data, ex.  = COUNT(A1;A6), yaitu menentukan banyalknya data dari cell A1 sampai A6.
SUM                      : menentukan total  atau jumlah data, ex.  = SUM(A1;A6), yaitu menjumlahkan data dari cell A1 sampai A6.
AVERAGE            : menghitung nilai rata”, ex.  =AVERAGE(A1;A6), yaitu menentukan rata” dari cell A1 sampai A6
MAX                      : menentukan nilai tertinggi, ex.  =MAX(A1;A6), yaitu mencari nilai data tertinggi dari cell A1 sampai A6.
MIN                       :  menentukan nilai terrendah, ex.  =MI N(A1;A6), yaiitu menncari nilai data terrendah dari cell A1 sampai A6.

2.3  PENGGUNAAN FUNGSI IF BERIKUT CONTOHNYA.
Ø  FUNGSI LOGIKA
macam-macam logika : =,<,>,<=,>=,<> BENTUK UMUM =IF(X=n,A,B)
Dimana X : merupakan cell kondisi
                n : isi kondisi atau syarat
                A : jawaban benar
                B : jawaban salah
                                Gambar  10.
KETENTUAN:
Jika JK= P maka JENIS = PRIA, jika JK=W maka JENIS= WANITA. Maka rumus yang kita ketikan di cell D3 adalah sebagai berikut : =IF(C3=”P”,”PRIA”,”WANITA”

2.4   FUNGSI LOOKUP BERIKUT CONTOHNYA
ü  Fungsi Lookup
·         Vlookup untuk data acuan berbentuk vertikal
·         Hlookup untuk data acuan berbentuk horizontal
Fungsi Hlookup dan Fungsi Vlookup merupakan bagian dari Fungsi Lookup dan Referensi yaitu digunakan untuk pengolahan data dengan mencocokan data dengan data pada tabel lainnya sebagai referensi.

Logika sederhana tentang
penggunaan fungsi Hlookup dan Vlookup pada Microsoft Excel adalah ketika Anda mencari nomor telepon seseorang di buku telepon, Anda pasti akan mencari namanya terlebih dahulu baru kemudian melihat nomor telephonenya. Dengan fungsi Hlookup dan Vlookup, Anda akan mendapatkan nilai yang diinginkan berdasarkan kriteria yang Anda berikan yang terlebih dahulu akan dicocokan pada tabel referensi yang ada.

Syarat penyusunan tabel yang digunakan sebagai referensi adalah pada baris atau kolom pertama harus berdasarkan urutan dari kecil ke besar yaitu jika pada baris atau kolom pertama berupa data angka atau nilai maka urutannya harus -1,0,1 dan jika berupa data teks urutannya harus A-Z.

Bentuk Penulisan Fungsi Hlookup dan Vlookup :
=HLOOKUP(lookup_value;table_array;row_index_num;range_lookup)
=VLOOKUP(lookup_value;table_array;col_index_num;range_lookup)

lookup_value = nilai atau teks sebagai dasar untuk pembacaan tabel
table_array = merupakan tabel referensi
row_index_num atau col_index_num = nomor indeks baris (row) atau kolom (col) pada tabel referensi yang berisi nilai yang kita inginkan berdasarkan hasil pencocokan
range_lookup = bernilai True atau False

Masih bingung ? :-D
Contoh penggunaan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP :

Buka lembar kerja baru dan buatlah tabel seperti gambar berikut :

Description: https://lh3.googleusercontent.com/-lq2JREmy9bQ/Tyi4eGQeLdI/AAAAAAAAAuU/VeWZ0RQB0V4/s400/47%25201.png

TABEL 1 merupakan tabel referensi yang disusun horisontal
TABEL 2 merupakan tabel referensi yang disusun vertikal
TABEL 3 dan TABEL 4 merupakan tabel yang mengandung nilai mengikuti tabel referensi

Penggunaan fungsi HLOOKUP dan VLOOKUP terletak pada bentuk tabel referensi yang kita gunakan. Nah, jika kita menggunakan tabel referensi dengan bentuk horisontal seperti pada TABEL 1, maka fungsi yang kita gunakan adalah fungsi HLOOKUP dan jika kita menggunakan tabel referensi yang berebentuk vertikal seperti TABEL 2 maka fungsi yang digunakan adalah VLOOKUP.

TABEL 3 menggunakan TABEL 1 sebagai tabel referensi, dan TABEL 4 menggunakan TABEL 2 sebagai tabel referensi

Lihat TABEL 3 dan masukkan fungsi berikut pada cell berikut ini :
Cell D12 masukkan fungsi =HLOOKUP(C12;C3:G5;2)
Cell D13 masukkan fungsi =HLOOKUP(C13;C3:G5;2)
Cell E12 masukkan fungsi =HLOOKUP(C12;C3:G5;3)
Cell E13 masukkan fungsi =HLOOKUP(C13;C3:G5;3)

Artinya : Nilai Cell D12, D13, E12 dan E13 adalah nilai yang terletak pada tabel referensi yang terletak pada range C3:G5 di baris ke-2 atau baris ke-3, yang diambil berdasarkan nilai pada cell C12 atau C13.

Jika fungsi yang dimasukkan benar maka TABEL 3 akan terlihat seperti berikut :
Description: https://lh4.googleusercontent.com/-EGCwmHUk_XY/TyjCHJS_QbI/AAAAAAAAAus/idZSnZ3tUi0/s333/47%25202.png

Lihat TABEL 4 dan masukkan fungsi berikut pada cell berikut ini :
Cell D17 masukkan fungsi =VLOOKUP(C17;I4:K8;2)
Cell D18 masukkan fungsi =VLOOKUP(C18;I4:K8;2)
Cell E17 masukkan fungsi =VLOOKUP(C17;I4:K8;3)
Cell E18 masukkan fungsi =VLOOKUP(C18;I4:K8;3)

Artinya : Nilai Cell D17, D18, E17 dan E18 adalah nilai yang terletak pada tabel referensi yang terletak pada range I4:K8 di baris ke-2 atau baris ke-3, yang diambil berdasarkan nilai pada cell C17 atau C18.

Jika fungsi yang dimasukkan benar maka TABEL 4 akan terlihat seperti berikut :
Description: https://lh3.googleusercontent.com/-tGKz8ulcbO0/TyjL6J5-I_I/AAAAAAAAAvE/QOOojDz8D40/s341/47%25203.png

Kelihatan masih ada yang kurang yah ??

Jika diperhatikan fungsi yang kita gunakan pada contoh diatas tidak mengikutsertakan range_lookup sesuai dengan bentuk umum penulisannya. range_lookup mempunyai nilai True dan False. Nah, pada contoh diatas kita tidak menggunakannya maka range_lookup akan secara otomatis bernilai True.

Nilai TRUE berarti akan mengambil nilai terdekat, dan nilai FALSE akan mengambil nilai yang persis sama. untuk bagaimana perbedaan penggunannya, Anda bisa mencobanya dengan menambahkan nilai TRUE dan FALSE pada fungsi diatas dan lihat perubahannya. Misalnya pada Cell D12 masukan fungsi
=HLOOKUP(C12;C3:G5;2;TRUE) atau =HLOOKUP(C12;C3:G5;2;FALSE) dan lihat perbedaan nya

2.5   CARA MERANGKING NILAI
Selain memberikan materi pelajaran, seorang guru juga dituntut untuk menganalisa proses yang telah dilakukan dan melaporkannya dalam bentuk nilai. Dalam kurikulum KTSP guru dituntut untuk mengurutkan nilai siswa berdasarkan nilai tertinggi yang diperoleh oleh siswa.
Bagi sebagian guru, mengurutkan atau merangking terkadang terasa menyulitkan, akan tetapi dengan menggunakan program aplikasi Microsoft Excel semuanya bisa menjadi mudah. Berikut ini langkah-langkah simple yang penulis susun dengan anggapan bahwa nilai siswa tersebut sudah disimpan dalam excel.
1. Buka file excel nilai siswa
2. Letakkan kursor pada cell rangking seperti contoh gambar berikut
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/a.jpg?w=300&h=135
3. Ketik =RANK(
4. Klik Cell nilai siswa yang akan di ranking
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/c.jpg?w=300&h=116
5. Ketik pembatas statment-nya (bisa , atau ;  tergantung settingan komputer) dalam gambar berikut menggunakan ;Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/d.jpg?w=477
6.  Blok seluruh nilai siswa dari siswa pertama sampai siswa terakhir di kelas tersebut, contoh pada gambar
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/e.jpg?w=300&h=226
7. Tekan tombol F4 yang ada pada keyboard, sehingga range yang telah kita blok tadi menjadi ABSOLUT dan ditandai dengan simbol $ pada cell-cellnya.
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/f.jpg?w=300&h=62
8. Ketik pembatas statment-nya, sebagaimana point 5.
9. Ketik angka 0 (nol) agar nilai siswa yang tinggi menjadi peringkat 1 (satu) dan seterusnya. (nilai 1 (satu) untuk kebalikannya).
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/g.jpg?w=300&h=67
10. Ketik kurung tutup dan tekan tombol enter.
11. Klik dan Tarik cell rangking siswa pertama sampai ke siswa terakhir dalam satu kelas tersebut.
Description: http://man2padang.files.wordpress.com/2009/12/h.jpg?w=300&h=238

Unordered List

Labels